Text
Hubungan Asupan Energi, Zat Gizi Makro dan Mikro dengan Status Gizi dan Kejadian Anemia Pada Siswa/AI SMPN Kecamatan Nanggalo Kota Padang Tahun 2018
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa anemia dan masalah gizi merupakan 10 masalah kesehatan terbesar di abad modern ini, dimana remaja merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi anemia gizi besi pada remaja dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor kurangnya asupan makanan yang mengandung energi, protein zat besi dan Vitamin C dalam makanan sehari-hari, penyerapan zat besi dari makanan yang sangat rendah, dan kebutuhan zat besi yang meningkat. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan energi, zat gizi makro dan mikro dengan status gizi dan kejadian anemia siswi/a SMPN Kota Padang Tahun 2018.
Penelitian ini merupan analisis data primer dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan pendekatan crossectional study. Penelitian dilakukan di Kota Padang yaitu di SMPN 12, 22 dan SMPN 29. Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai Agustus 2018. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VIII yang verjumlah 280 orang. Teknik pengambilan sampel secara simple random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 140 siswa/i. Pengambilan dilakukan dengan cara anamnesis, pengukuran BB dan Tb serta pemeriksaan kadar Hb. Data diolah secara komputerisasi dan dianalisis secara univariat dan bivariat.
Hasil penelitian siswa yang anemia (laki-laki 15,4% dan perempuan 43,2 %), siswa yang pendek (laki-laki 21,2 % dan perempuan 10,2%). Tidak terdapat hubungan asupan energi dengan kejadian anemia pada siswa laki-laki (p value 0,056) dan terdapat hubungan asupan energi dengan anemia pada siswi perempuan (p value 0,320). Terdapat hubungan asupan zat protein dengan kejadian anemia (p value laki-laki 0,004 dan perempuan 0,03). Terdapat hubungan asupan zat besi dengan kejadian anemia (p value laki-laki 0,006 dan perempuan 0,003) dan tidak terdapat hubungan asupan vitamin C dengan kejadian anemia pada siswa/i (p value laki-laki 0,694 dan perempuan 0,693). Tidak terdapat hubungan asupan energi dengan status gizi (TB/U) pada siswa/i (p value laki-laki 0,98 dan perempuan 0,685). Tidak terdapat hubungan asupan protein dengan status gizi (TB/U) pada siswa (p value laki-laki 0,401 dan perempuan 0,484). Terdapat hubungan supan energi dengan status gizi (IMT/U) p value laki-laki 0,286 dan 0,255. Tidak terdapat hubungan asupan protein dengan status gizi (IMT/U) siswa/i p value laki-laki 0,671 dan perempuan 0,428).
Simpulan dari penelitian ini adalah kejadian anemia pada siswa perempuan lebih tinggi daripada siswa laki-laki, status gizi (TB/U) pendek lebih banyak pada siswa laki-laki dibandingkan perempuan, status gizi (IMT/U) kurus lebih banyak dialami siswa laki-laki dibandingkan siswa perempuan. Kejadian anemia pada siswa laki-laki berhubungan dengan asupan protein dan zat besi. Kejadian anemia pada siswi perempuan berhubungan dengan asupan energi, protein, zat besi. Status gizi (TB/U) tidak berhubungan dengan asupan energi dan protein. Status gizi (IMT/U) berhubungan dengan asupan energi dan protein. Perlu ada peningkatan pengetahuan siswa tentang asupan gizi dan pemberdayaan masyarakat untuk pemanfaatan kearifan lokal guna peningkatan asupan energi, protein, zat besi, dan vit C.
Pustaka: 40 (1997-2012)
Tidak tersedia versi lain