Text
Model Interaksi Pengendalian Nyamuk Aedes Sp Oleh Keluarga Terhadap Prediksi Risiko Spatial Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru
Intervensi Penampungan air keluarga sebagai perindukan nyamuk perlu
dilakukan dalam pengendalian yaitu Intervensi Fisik, Kimia dan Biologi untuk
mengurangi risiko penularan Demam Berdarah Dengue untuk mencapai angka
bebas jentik 95% di Kota Padang Kota. Aedes Sp. Kepadatan jentik-jentik
penampungan air yang berpotensi sebagai tempat berkembang biaknya penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pola Interaksi Pengendalian Nyamuk Aedes Sp Oleh Keluarga
Terhadap Prediksi Risiko Spatial Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru. Desain
penelitian deskriptif analitik didasarkan pada pola kepadatan di wilayah
Puskesmas Nanggalo dan Pauh. Populasinya adalah seluruh rumah tangga yang
berpotensi menjadi sarang nyamuk sebanyak 200 rumah sekaligus sebagai sampel
menggunakan analisis kepadatan kontainer. Hasil penelitian Interaksi
Pengendalian terhadap Nyamuk Aedes Sp Oleh keluarga dalam Adaptasi
kebiasaan baru adalah potensial Sarang Nyamuk di Nanggalo yang berjenis TPA
sebanyak 50,69%, terbanyak di kelurahan Gurun Laweh 39,78 dan di Pauh
berjenis Non TPA sebanyak 42,49 % yang terbanyak di kelurahan limau manih
selatan 38,78 %. Intervensi Sarang Nyamuk di Nanggalo rata-rata dengan
Menguras sebesar 69 % dan di pauh rata-rata dengan menyingkirkan dan menutup
sebesar 97 %. Risiko Keruangan Penularan DBD lebih risiko tinggi wilayah kerja
puskesmas nanggalo. Model pengaruh antar variabel Interaksi Pengendalian
Sarang nyamuk Aedes Sp. oleh keluarga dalam Adaptasi kebiasaan baru
didapatkan bahwa Pengendalian Sarang Nyamuk berpengaruh secara tidak
langsung terhadap pengendalian melalui jalur karateristik potensial. dengan total
besar pengaruh keseluruhan yaitu : 0,470. Pola Intervensi terhadao kepadatan
memerlukan kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk memantau tempattempat penampungan air sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk secara
berkala dan berkala untuk mencegah berkembang biaknya jentik-jentik vektor
DBD, seperti menguras bak mandi secara rutin, menutup ember dan baskom agar
tidak menjadi perkembangbiakan. tempat nyamuk. Aedes Sp.Upaya pengendalian
yang seimbang penampunggan air (TPA/Non TPA dan TPA alamiah potensial
guna mendorong masyarakat bersama pengelola Kesehatan aktif memantau
keberadaan jentik di TPA dan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) secara mandiri
dan berkualitas untuk menjaga kondisi lingkungan rumah selalu terjaga dan
terhindar sebagai Breeding Places
Kata Kunci : Karakteristik, Interaksi Pengendalian, sarang nyamuk
Tidak tersedia versi lain