Prevalensi berat-kurang (BB/U) di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2017 adalah 9,4%, terdiri dari 1,6% sangat kurang dan 7,8% kurang, prevalensi berat lebih adalah 1,1%. Sedangkan prevalensi kependekan (TB/U) adalah 17,6%, terdiri dari 5,3% sangat pendek, dan 12,3%pendek. Prevalensi kekurusan (BB/TB) adalah 5,2% terdiri dari 0,9% sangat kurus dan4,3%kurus. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan setiap lima tahun, terdapat 15,025 balita beresiko stunting di pasaman dan 23.435 balita di pasaman barat. Berdasarkan Data yang di dapat di Puskesmas Paraman Ampalu yang tergabung dari semua Jorong Di Kenagarian Rabi Jonggor didapatkan Jumlah stanting mencapai 75 orang.

Tujuan penelitian ini untuk memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga pada pasien Stunting di Puskesmas Ampalu Tahun 2019. Penelitian ini memiliki desain deskriftif yang memaparkan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan rancangan penelitian studi kasus, dengan 1 sampel diambil secara random.

Hasil penelitian didapatkan 3 diagnosa utama keperawatan, yaitu Ketidakseimbangan nurtrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan kekurangan nutrisi. Diagnosa kedua Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam melakukan stimulasi pada balita.diagnosa ketiga Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi masalah stunting

Disarankan pada Pimpinan Puskesmas Ampalu agar lebih dapat mengoptimalkan pemberian asuhan keperawatan . Serta melakukan pemeriksaan Tumbuh Kembang.

Kata Kunci : Stunting, Asuhan Keperawatan
Daftar Pustaka : (2010-2018)