Text
Mutu Organoleptik dan Kadar Zat Besi Bakso Ayam yang di Suplementasi dengan Tepung Biji Labu Kuning
Mutu Organoleptik dan Kadar Zat Besi Bakso Ayam yang di Suplementasi dengan Tepung Biji Labu Kuning
Vi + 43 halaman + 11 Tabel + 2 Gambar + 7 Lampiran
ABSTRACT
Anemia merupakan masalah gizi di Indonesia. Anemia terjadi karna kurangnya zat besi didalam tubuh. Biji labu kuning merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung zat besi tinggi, namun pemanfaatan biji labu kuning masih sangat kurang di masyarakat. Bakso kekurangan kandungan zat besi, sehingga perlu ditingkatkan dgn menambahkan bahan makanan lain yg mengandung zat besi tinggi, antara lain adalah tepung labu kuning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Mutu Organoleptik dan Kadar Zat Besi Bakso Ayam yang Di Suplementasi dengan Tepung Biji Labu Kuning.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan, 1 kontrol dan 2 kali ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap Mutu Organoleptik dan Kadar Zat Besi Bakso Ayam yang Di Suplementasi dengan Tepung Biji Labu Kuning. Uji organoleptik ini dilakukan di masyarakat Sungai Limau kabupaten Padang Pariaman dengan jumlah panelis25 orang. Kadar zat besi ditentukan dengan cara perhitungan menggunaan Nutrisurvey atau DKBM.
Berdasarkan hasil uji organoleptik didapatkan nilai rata rata terhadap warna antara 76%-96%, rasa 68%-84%, aroma 80%-92%, tekstur 84%-96%. Perlakuan terbaik adalah perlakuan C dengan kadar zat besi 4,12 mg.
Disarankan dalam pembuatan bakso ayam suplementasi tepung biji labu kuning sebanyak 15 gr dan disarankan masyarakat lebih memanfaatkan biji labu kuning sebagai sumber zat besi dan zat gizi lain yang ada pada biji labu kuning, serta disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan pengamatan terhadap daya simpan Bakso Ayam tepung biji labu kuning.
Kata Kunci : Biji Labu Kuning, Bakso Ayam, Mutu Organoleptik, Kadar Zat Besi
Daftar Bacaan: 26 (2009-2019)
Tidak tersedia versi lain