Text
Perbedaan Waktu Kontak Losion Anti Nyamuk Merek A, B, dan C Sebagai Repellent
Penggunaan repellent bertujuan untuk menolak nyamuk agar tidak kontak dengan manusia sehingga dapat memutus mata rantai penularan penyakit oleh vektor terutama nyamuk. Repellent yang banyak digunakan berbentuk losion dengan bahan aktif Diethyltoluamide (DEET). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan waktu kontak losion anti nyamuk merek A, B, dan C sebagai repellent.
Desain penelitian yaitu quasi eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) karena perlakuan dan pengulangan tidak dilakukan sekaligus. Pada penelitian ini terdapat 5 ulangan, 3 perlakuan dan 1 kontrol. Objek pada penelitian ini adalah losion anti nyamuk merek A, B, dan C serta nyamuk Culex sp betina. Setiap ulangan membutuhkan 40 ekor nyamuk sehingga total nyamuk yaitu 200 ekor. Alat yang digunakan yaitu kotak uji dari kaca, kotak pengumpulan nyamuk, botol plastik, aspirator, dan lup. Pengamatan dilakukan dengan melihat pada jam ke berapa nyamuk pertama kali kontak pada kulit tangan dari ujung jari sampai batas siku yang dioles losion anti nyamuk.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata waktu kontak losion anti nyamuk merek A yaitu 135 menit, merek B yaitu 150 menit, dan merek C yaitu 192 menit, sedangkan hasil analisis menggunakan uji ANOVA menunjukkan nilai p < α (α = 0,05 dan p = 0,0005), maka H0 ditolak berarti ada perbedaan waktu kontak losion anti nyamuk merek A, B, dan C sebagai repellent pada tingkat kepercayaan 95 %. Kemudian dilanjutkan dengan uji Bonferroni yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata waktu kontak losion anti nyamuk merek A dengan merek C dan merek B dengan merek C.
Berdasarkan hasil penelitian maka losion anti nyamuk merek C dapat direkomendasikan karena memiliki waktu kontak yang paling lama diantara ketiga merek yang diuji. Sebaiknya dilakukan penelitian mengenai repellent jenis semprot.
Kata kunci : Waktu Kontak, Losion Anti Nyamuk, Repellent
Daftar Pustaka : 24 ( 1990-2015)
Tidak tersedia versi lain