Inkontinensia urine merupakan ketidaksanggupan sementara atau permanen otot sfingter eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih. Inkontinensia urine dapat terjadi karena adanya faktor pencetus yang mengiringi perubahan pada organ berkemih akibat proses menua. Saat dilakukan survey awal di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin, dari 79 orang terdapat 15 lansia yang mengalami inkontinensia urine. Desain penelitian ini adalah non eksperimental dengan metode deskriptif. Jenis rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian studi kasus. Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2019 - Juni 2020. Penelitian dilakukan pada tanggal 13-19 Februari 2020. Populasi penelitian adalah seluruh lansia dengan inkontinensia urine yaitu sebanyak 15 orang. Sampel didapatkan 1 orang partisipan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu format asuhan keperawatan gerontik mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi keperawatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Hasil penelitian didapatkan partisipan mengeluh susah menahan BAK menjelang ke kamar mandi sehingga menyebabkan urine menetes sedikit-sedikit di celana. Frekuensi BAK ±13-15 kali dalam sehari, terkadang tidak menentu seperti BAK sekali dalam satu jam. Diagnosis keperawatan yang ditemukan pada partisipan yaitu inkontinensia urine fungsional, gangguan rasa nyaman, dan gangguan pola tidur. Intervensi dan implementasi disesuaikan dengan teori dan kondisi partisipan dengan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI. Hasil evaluasi disimpulkan bahwa masalah belum teratasi sepenuhnya dan dilanjutkan dengan intervensi mandiri partisipan. Diharapkan kepada pihak PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin untuk melanjutkan implementasi keperawatan yang telah dilakukan agar inkontinensia urine pada lansia dapat sepenuhnya teratasi.

Kata Kunci: inkontinensia urine, lansia, asuhan keperawatan
Daftar Pustaka: 36 (2007-2019)